LOGO VS BRAND : Memahami Perbedaan Keduanya
Banyak orang masih salah kaprah dengan istilah Logo dan Brand. Namun, mereka menganggap keduanya adalah dua hal yang sama. Logo dianggap identik dengan Brand, begitu pula sebaliknya. Hmm.., memang tidak sepenuhnya salah karena ketika kita melihat sebuah logo perusahaan, contohnya logo Apple, kita seringkali menyebutnya sebagai sebuah Brand. Sebuah Brand besar yang banyak orang Indonesia mengaitkannya dengan produk Iphonenya yang menjadi incaran para socialita.., hehe.
Namun, jika kita kaji lebih mendalam, ternyata ada perbedaan besar antara Logo dan Brand. Oleh karena itu, mari kita mulai dengan memahami apa itu Logo dan apa itu Brand, serta mengapa perbedaan keduanya sangat penting dalam dunia bisnis dan pemasaran, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di antara keduanya.
Logo Bukanlah Brand Anda
Peran Logo dan Brand Dalam Representasi Bisnis
Sebentar.., logo bukanlah brand anda? Oke. Agar tidak bingung, mari kita renungkan sejenak. Ada kisah yang cukup menggelitik terkait hal ini. Desainer grafis pasti pernah menshare pekerjan mereka, yaitu berupa desain logo dalam komunitas desain grafis. Entah itu di social media dan sebagainya. Beragam komentar dan kritik dilontarkan. Dan salah satu diantara komentator berkata seperti ini; “kok, logo ini tidak membuat saya berminat untuk membeli barang elektronik?”. Anggap saja desainer yang dimaksud, yang menshare pekerjaannya itu, membuat logo perusahaan atau bisnis yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.
Tapi, ngomong-ngomong terkait logo yang merepresentasikan barang atau produk elektronik, apakah logo Apple merepresentasikan sebuah produk elektronik? Apakah logo buah apel yang digigit sebagian itu membuat anda ingin membeli smartphone berkelas dan berkualitas? Mengapa tidak sekalian orang-orang berpikir itu adalah logo perusahaan apel, yang benar-benar menjual buah apel ketika orang yang melihat logo tersebut? Disinilah mulai terlihat perbedaan besar antara Logo dan Brand itu sendiri.
Logo hanyalah elemen visual perusahaan atau bisnis. Dan sebuah logo tidak bertanggung jawab terhadap nilai serta kesan konsumen terhadap sebuah perusahaan atau bisnis tertentu. Bagaimana perusahaan dan bisnis bekerja, pelayanan mereka, produk yang mereka jual dan sebagainyalah yang menentukan nilai serta kesan konsumen terhadap sebuah perusahaan atau bisnis. Dalam hal ini, pelayanan serta produk yang dijual kepada konsumen, menentukan Brand bisnis dan perusahaan. Sementara Logo sebagai elemen visual, bertanggung jawab untuk mewakili Brand yang telah dibangun oleh perusahaan dan bisnis. Sehingga tidak aneh jika kita melihat Logo apel yang digigit sebagian itu, kita akan langsung merujuk pada gadget yang berkelas dan berkualitas.
Logo Tergantung Konteksnya
Logo Tidak Harus Literal untuk Mewakili Brand
Apa artinya hal ini? Maksudnya adalah, Logo dibangun tergantung konteks atau penggunaannya. Kita sudah bahas sebelumnya bahwa Logo Apple, secara langsung tidak menggaitkan tentang gadget atau produk elektronik lainnya. Namun ketika melihat logo tersebut, kita akan langsung membayangkan Iphone atau Macbook. Kita tidak pernah atau hampir tidak pernah melihat logo yang sangat literal. Maksud dari literal adalah hafriah yaitu suatu pernyataan atau kata yang memiliki arti yang sama persis dengan apa yang terlihat atau didengar.
Kita tidak pernah atau hampir tidak pernah melihat Logo yang bergambar sepatu, pada sepatu. Atau logo yang bergambar smartphone pada smartphone. Artinya Logo tidak harus secara literal untuk bisa mewakili Brand mereka. Sekali lagi Logo hanyalah elemen visual dari sebuah perusahaan dan bisnis. Logo hanya berbicara mengenai visual atau makna filosofis dari perusahaan dan bisnis, sementara Brand berbicara mengenai tindakan nyata dan kegiatan usaha yang bersentuhan langsung dengan konsumen, yang menentukan citra dan kesan terhadap perusahaan dan bisnis.
Mungkin ada sebagian Logo yang memang secara literal menggambarkan langsung tentang apa yang mereka jual. Misalnya Logo Burger King. Logo tersebut secara jelas dan eksplisit menggambarkan tentang burger, dan yang mereka jual memanglah burger. Namun, sekali lagi Logo, dan bagaimana penggambaran Logo terhadap Brand, tergantung dengan konteksnya.
Brand Lebih Penting Dari logo
Pentingnya Brand dalam Kesuksesan Perusahaan
Setelah kita mengetahui perbedaan mendasar antara Logo dan Brand, bagaimana Logo dibangun berdasarkan konteksnya dan tidak secara literal dan serta merta menggambarkan Brand perusahaan dan bisnis, maka kita mengajukan sebuah pernyataan. Brand, lebih penting dari Logo. Mengapa kita bisa menyatakan hal seperti itu? Mari kita berlogika sedikit.
Apa hebatnya sebuah Logo yang ikonik, keren, mengesankan tapi kinerja perusahaan dan bisnis buruk? Jika kita boleh berandai-andai bahwa kinerja Apple sebagai Brand teknologi gadget gagal memuaskan konsumen mereka. Katakanlah produk Iphone mereka buruk, sudah harganya mahal tapi kualitas buruk. Maka Apple yang kita kenal saat ini sebagai Brand produk gadget berkelas dan berkualitas, akan dikenal menjadi Brand penipu dan gagal.
Oleh karena itu Brand bisa dikatakan lebih penting daripada Logo. Desainer Logo, sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan, kesan, dan value yang diberikan kepada konsumen. Namun desainer bertanggung jawab terhadap Logo yang mereka hasilkan agar bisa mewakili Brand perusahaan dan bisnis, agar Logo mudah diingat, mudah digunakan, berlangsung secara jangka panjang dan sebagainya, yang akan dibahas pada blog ini kelak.
Itulah dia perbedaan mendasar antara Logo dan Brand dalam perusahaan dan bisnis. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang ingin mendalami tentang Logo dan Brand, atau sedang mendalami desain grafis dan ekonomi kreatif. Atau kalian yang sekedar ingin tahu. Akhir kata, mohon maaf jika ada kesalahan dari tulisan ini dan samapai jumpa di artikel selanjutnya…
Sumber Gambar :
Pustaka :
Nick. (Tanpa tahun). Building A Logo From Start To Finish (hal. 4-8). Penerbit logosbynick.com .http://logosbynick.com/logocoursesample.pdf
0 Response to " LOGO VS BRAND : Memahami Perbedaan Keduanya"
Post a Comment